nasdemnunukan.blogspot.com - Bangsa Indonesia membutuhkan sebuah revolusi atau perubahan secara cepat.
Jika ingin kembali unggul, minimal sejajar dengan bangsa lain di dunia seperti yang dicontohkan para pendiri bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan perubahan tersebut bukan hanya sebatas revolusi fisik semata, melainkan lebih kepada perubahan cara berpikir atau melalui pendekatan kecerdasan mental.
Oleh karena itu, menghadapi pergantian kepemimpinan bangsa Indonesia pada 2014 peran aktif warga negara, terutama kaum pemuda sangat dibutuhkan. Dari tangan pemudalah sebuah negara tercipta dan dari pemudalah nasib sebuah negara bergantung.
Pernyataan tersebut dilontarkan Surya Paloh saat berbicara dalam kuliah tamu di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Kota Malang, Jawa Timur, Senin (11/11) siang.
Menjawab pertanyaan dari salah seorang mahasiswa, Surya Paloh menyebutkan kondisi sakit kronis yang diderita bangsa Indonesia seperti maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta bobroknya mental bangsa ini hanya bisa dibenahi melalui sebuah revolusi menyeluruh dengan mengikutsertakan seluruh warga bangsa.
Hanya saja revolusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia bukanlah revolusi secara fisik. Pasalnya, revolusi tradisional yang biasa dilakukan sejumlah bangsa di dunia hanya mengakibatkan pertumpahan darah, kekacauan politik, sosial, ekonomi, dan keamanan tanpa memberikan hasil yang positif sesuai dengan cita-cita awal revolusi.
Revolusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini lebih kepada revolusi mental, moral, dan kecerdasan setiap individu. Dengan cara itu, revolusi dapat lebih mudah dan berjalan sesuai rencana awal revolusi.
Revolusi juga dibutuhkan bangsa Indonesia demi mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari negara tetangga. Padahal, di masa awal kemerdekaan para pendiri bangsa Indonesia sudah mencontohkan bangsa Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang disegani, terutama di kawasan Asia Pasifik. (metrotvnews.com - 11112013)
Jika ingin kembali unggul, minimal sejajar dengan bangsa lain di dunia seperti yang dicontohkan para pendiri bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan perubahan tersebut bukan hanya sebatas revolusi fisik semata, melainkan lebih kepada perubahan cara berpikir atau melalui pendekatan kecerdasan mental.
Oleh karena itu, menghadapi pergantian kepemimpinan bangsa Indonesia pada 2014 peran aktif warga negara, terutama kaum pemuda sangat dibutuhkan. Dari tangan pemudalah sebuah negara tercipta dan dari pemudalah nasib sebuah negara bergantung.
Pernyataan tersebut dilontarkan Surya Paloh saat berbicara dalam kuliah tamu di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Kota Malang, Jawa Timur, Senin (11/11) siang.
Menjawab pertanyaan dari salah seorang mahasiswa, Surya Paloh menyebutkan kondisi sakit kronis yang diderita bangsa Indonesia seperti maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta bobroknya mental bangsa ini hanya bisa dibenahi melalui sebuah revolusi menyeluruh dengan mengikutsertakan seluruh warga bangsa.
Hanya saja revolusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia bukanlah revolusi secara fisik. Pasalnya, revolusi tradisional yang biasa dilakukan sejumlah bangsa di dunia hanya mengakibatkan pertumpahan darah, kekacauan politik, sosial, ekonomi, dan keamanan tanpa memberikan hasil yang positif sesuai dengan cita-cita awal revolusi.
Revolusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini lebih kepada revolusi mental, moral, dan kecerdasan setiap individu. Dengan cara itu, revolusi dapat lebih mudah dan berjalan sesuai rencana awal revolusi.
Revolusi juga dibutuhkan bangsa Indonesia demi mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari negara tetangga. Padahal, di masa awal kemerdekaan para pendiri bangsa Indonesia sudah mencontohkan bangsa Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang disegani, terutama di kawasan Asia Pasifik. (metrotvnews.com - 11112013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar