HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILU LEGISLATIF 2014

Partai Nasdem (6,72%), PKB (9,04%), PKS(6,79%), PDIP(18,95%), Golkar (14,75%), Gerindra (11,81%), Demokrat (10,19%), PAN (7,59%), PPP (6,53%), Hanura (5,26%), PBB (1,46%), PKPI (0,91%)!


widgeo.net

Sabtu, 01 Juni 2013

Gerakan Perubahan bagi Indonesia

nasdemnunukan.blogspot.com - Sebuah prestasi menjadi satu-satunya partai politik baru yang lolos dalam seleksi administratif maupun faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk ikut serta Pemilu 2014 mendatang. Partai Nasdem tak mengakuisisi, membeli, maupun mengambil alih, badan hukum partai lain agar mulus menuju Pemilu 2014. Partai yang kini dipimpin Surya Paloh berjuang sendiri memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar lolos menjadi peserta pemilu.

Meski sudah lolos dari lubang jarum seleksi peserta Pemilu 2014, namun jalan Partai Nasdem untuk berdiri di atas panggung politik nasional, masih panjang. Partai Nasdem tentunya tidak ingin hanya menjadi partai pemanis pemilu mendatang. Partai ini ingin bersaing dengan sembilan parpol lain yang sudah merasakan nikmatnya kursi di DPR.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella mengatakan partainya memiliki visi yang jelas, yakni melakukan gerakan perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Tawaran gerakan perubahan Indonesia yang lebih baik inilah yang menjadi ciri khas Partai Nasdem.

“Perubahaan yang paling mendasar di bidang politik, ekonomi, dan konstitusi,” kata Rio.

Dalam hal konstitusi, Rio mengatakan Partai Nasdem menginginkan peraturan perundang-undangan yang berpihak kepada rakyat. Ia mencontohkan aturan soal pengelolaan dan pemanfaatan yang sebesar-besarnya kekayaan alam oleh rakyat.

Selama ini, aturan terkait hal tersebut dinilai belum dilaksanakan secara maksimal. Kekayaan alam masih dikelola pihak asing, sementara rakyat hanya mendapatkan royalti yang sedikit atas pengelolaan tersebut.

“Kita inginkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Semua dana APBN berpihak pada rakyat,” kata Rio.

Kemudian, Partai Nasdem juga menawarkan penyamarataan pembangunan infrastruktur mulai dari Aceh hingga Papua. Partai ini menjanjikan daerah perbatasan bakal mendapatkan perhatian.

Komitmen Tidak Korupsi
Untuk mewujudkan perubahaan-perubahan agar Indonesia menjadi lebih baik, Partai Nasdem saat ini tengah melakukan rekrutmen calon-calon perwakilan rakyat yang akan duduk di DPR.

Partai Nasdem akan melakukan seleksi ketat terhadap bakal calon legislatifnya. Salah satu persyaratan yang ditekankan untuk menjadi calon legislatif Partai Nasdem adalah komitmen terhadap jabatan untuk tidak melakukan korupsi.

“Kami ada komitmen, ketia mereka terpilih untuk jabatan tertentu, tentunya tidak akan lakukan hal tercela,” tegasnya.

Selain itu, para calon legislatif Partai Nasdem, ketika terpilih nanti juga harus bekerja semaksimal mungkin memperjuangkan daerah pemilihannya. Partai Nasdem mengharuskan mereka untuk turun ke masyarakat dan bergaul.

Guna memaksimalkan perolehan suara pada Pemilu 2014, Partai Nasdem juga tengah melakukan pemetaan daerah pemilihan. Sejumlah daerah pemilihan tengah dilihat apakah bisa dijadikan kantong suara Partai Nasdem di pemilu nanti. “Kalau memang daerah pemilihannya lemah, ya kami enggak akan habis-habisan di situ,” ujarnya.

Di samping itu, Partai Nasdem juga tengah membangun citra positif di tengah masyarakat.

Perihal ongkos politik Partai Nasdem jelang Pemilu 2014, Rio mengatakan partai juga tengah melakukan pemetaan. Yang jelas, sebagai partai baru, Nasdem tidak mendapatkan jatah sumbangan dari pemerintah. Hingga kini, kata Rio, partainya mengandalkan iuran dari anggota partai dan sumbangan pihak lain.

“Saya tidak tahu pasti besaran sumbangan dan terkait keuangan lainnya. Itu urusan bendahara partai,” katanya.

Soal target Pemilu 2014, Rio mengatakan Partai Nasdem mengharapkan bisa masuk dalam tiga besar pemenang Pemilu 2014. Rio menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan partainya, Nasdem berada di posisi keempat dalam perolehan suara Pemilu 2014.

Terkait calon presiden, Partai Nasdem tidak mau sesumbar mengungkapkannya kepada publik. Partai yang berdiri dari sebuah ormas ini baru akan menentukan apakah akan mencalonkan kadernya sebagai capres atau cawapres setelah mengetahui hasil pemilu legislatif.

“Itu akan kita bicarakan pada waktunya. Tentu dari hasil pemilu legislatif nanti, kami menentukan langkah-langkah dan siapa yang akan kami dorong menjadi calon presidenm,” kata Rio.

Apabila Partai Nasdem bisa memperoleh suara minimal 25 persen, maka akan disiapkan satu nama yang pantas diusung menjadi calon presiden Partai Nasdem. Siapa nama tersebut, Rio menolak memberitahukan.

Soal kemungkinan koalisi dalam pemilihan presiden, Partai Nasdem tidak menutup kemungkinan terhadap hal tersebut. Tetap saja, kata Rio, semuanya bergantung pada hasil pemilu legislatif.

Merajai Papan Tengah
Sementara itu, pengamat politik dari Charta Politika, Arya Fernandes mengatakan Nasdem sebagai partai baru bisa merajai papan tengah. Maksudnya, Nasdem bisa menduduki peringkat keempat hingga keenam pada pemilu mendatang. Partai Nasdem akan bersaing ketat dengan Partai Gerindra dan PKS.

Untuk bisa masuk tiga besar, menurut Arya, Partai Nasdem memerlukan kerja ekstra keras. Partai Nasdem juga mempunyai setidaknya dua pekerjaan rumah, apabila ingin mewujudkan mimpi masuk ke tiga besar partai politik pemenang pemilu.

Pertama, Partai Nasdem harus konsisten terhadap apa yang dikampanyekan, yakni restorasi dan perubahan Indonesia. Menurut Arya, Nasdem harus melakukan hal itu secara serius dan masif.

Kedua, pemilihan caleg yang tepat untuk daerah pemilihan yang tepat. Partai Nasdem tidak boleh salah menempatkan caleg potensial di daerah pemilihan yang menjadi basis suara partai lain. Hendaknya tempatkan calon-calon legislatif tersebut di daerah pemilihan yang pemenangnya berubah-ubah.

Ihwal Surya Paloh yang digadang-gadang menjadi bakal capres dari Partai Nasdem, menurut Arya ketua umum Partai Nasdem masih sulit bersaing dengan calon lain. Menurutnya, Surya harus lebih memperkenalkan dirinya kepada publik, sekaligus menciptakan image baru terhadap dirinya.

“Pemilih belum punya identifikasi terhadap Surya Paloh. Jadi Surya Paloh belum berhasil menciptakan citra tertentu, seperti Jokowi dengan blusukan-nya,” kata Arya.
Sumber: beritasatu.com - Selasa, 5 Maret 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar