HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILU LEGISLATIF 2014

Partai Nasdem (6,72%), PKB (9,04%), PKS(6,79%), PDIP(18,95%), Golkar (14,75%), Gerindra (11,81%), Demokrat (10,19%), PAN (7,59%), PPP (6,53%), Hanura (5,26%), PBB (1,46%), PKPI (0,91%)!


widgeo.net

Selasa, 09 Juni 2015

Seleksi Kepala Daerah, Nasdem Libatkan Polisi dan Jaksa

nasdemnunukan.blogspot.com - Jakarta - Partai Nasdem melibatkan Kepolisian dan Kejaksaaan Tinggi setempat untuk memberi rekomendasi calon kepala daerah. Dua lembaga hukum ini akan menilai apakah calon kepala daerah terlibat persoalan hukum atau tidak.

"Nama calon kepala daerah akan diserahkan ke sana (Kepolisian dan Kejaksaan). Lalu akan dinilai satu per satu," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Banten, Wawan Iriawan, Selasa (9/6).

Langkah tersebut diakui adalah bagian dari arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem setelah DPW menyodorkan sejumlah nama calon kep‎ala daerah.

Untuk daerah Tangsel, Wawan menyatakan pihaknya sudah mengajukan sejumlah nama, di antaranya adalah tokoh Betawi, Arsid.

Menurutya, Arsid dikenal sebagai tokoh Betawi yang memiliki basis massa yang kuat dan cukup berpengalaman dalam menghadapi petahana pada pilkada sebelumnya.

Selisih suara Arsid dan petahana sangat tipis. Sempat digugat ke MK, namun mantan Hakim Konstitusi Akil Mochtar, yang kini mendekam di penjara, memenangkan petahana.

‎Selain Arsid, ada juga sejumlah nama yang diajukan. ‎Ditegaskan, syarat utama calon kepala daerah yang diusungnya adalah harus bersih dari persoalan hukum.

Apabila kepolisian atau kejaksaan merekomendasikan salah satu atau bahkan sejumlah calon akan terlibat persoalan hukum, maka Wawan memastikan Nasdem tidak akan mengusung orang tersebut.

Senada dengan Wawan, ‎Ketua DPD Nasdem Tangerang Selatan, Mohamad Basri, menegaskan pihaknya sangat memperhatikan persoalan hukum.

Jangan sampai calon kepala daerah yang diusung mengalami persoalan hukum. "Semua ini tentunya berkaitan dengan integritas," kata Basri.

Sebelumnya Nasdem Provinsi Banten juga disebut-sebut mengajukan nama Airin Rachmy Diani.

Namun, bakal calon tersebut beberapa kali diperiksa Kejaksaan Agung. Airin dimintai keterangan terkait kasus korupsi di wilayahnya. Airin dikenal sebagai suami dari adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Chaeri Wardana.

Keduanya ditangkap KPK karena diduga menyuap Akil Mochtar ketika menjadi ketua MK. (beritasatu.com 09062015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar