nasdemnunukan.blogspot.com - Partai Nasional Demokrat (Nasdem), merupakan satu-satunya partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilihan Umum Legislatif 2014. Partai pimpinan Surya Paloh ini optimistis bisa meraup empat kursi di DPRD Kabupaten Nunukan. Tidak punya uang untuk berkampanye, partai ini lebih memilih membantu menyelesaikan persoalan masyarakat untuk meraih simpati pemilih.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Nunukan Yohanes Saga Erap mengatakan, dari hasil Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Partai Nasdem, Kabupaten Nunukan menargetkan empat kursi DPRD Kabupaten Nunukan. Satu kursi di Daerah Pemilihan I (Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan), satu kursi di Daerah Pemilihan II (Kecamatan Sebatik, Kecamatan Sebatik Barat, Kecamatan Sebatik Timur, Kecamatan Sebatik Utara dan Kecamatan Sebatik Tengah), serta dua kursi di Daerah Pemilihan III (Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi dan Kecamatan Siemanggaris).
Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini, Partai Nasdem mengikutsertakan 25 calon anggota legislatif masing-masing 11 orang di Dapil I, 6 orang di Dapil II dan 8 orang di Dapil III.
Survei yang dilaksanakan Litbang Radio Swara Tribun Indonesia (STI) FM, keterkenalan atau popularitas Partai Nasdem khususnya di Daerah Pemilihan I masih jauh dibandingkan partai partai lainnya. Partai ini hanya dikenal 2,02 persen responden.
Elektabilitas atau keterpilihan partai ini juga rendah. Dari seluruh responden, tidak ada yang memilih calon anggota legislatif Partai Nasdem. Dari survei itu, 48,79 persen responden masih belum menentukan sikap, memilih golongan putih atau merahasiakan pilihannya.
Survei Litbang Radio STI FM dilaksanakan melalui wawancara tatap muka dengan responden di delapan kelurahan dan satu desa di Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan pada rentang waktu 23 Desember 2013-5 Januari 2014. Survei melibatkan 248 responden dengan rentang kesalahan (margin of error) 2,6 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
Yohanes mengatakan, para Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini hanya Partai Nasdem yang mengusung perubahan. 11 partai lainnya, kata dia, kemungkinan tidak punya cukup alasan untuk mengusung perubahan. Partai partai itu cenderung status quo.
“Kita tidak punya uang. Terus terang saja Partai Nasdem tidak punya uang. Satu satunya jalan untuk bisa membantu masyarakat, itu terlibat dalam menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan, partainya tidak percaya pada 25 anggota DPRD Kabupaten Nunukan hasil Pemilihan Umum tahun 2009 lalu. Partai Nasdem juga tidak percaya terhadap Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Menurutnya, 25 anggota DPRD Kabupaten Nunukan belum menjalankan tiga fungsinya dengan baik yaitu melakukan fungsi penganggaran, legislasi dan pengawasan.
“Kita tidak percaya. Kalau itu mereka lakukan, tidak mungkin ada keluhan yang terjadi didalam masyarakat kita pak. Ternyata mereka tidak lakukan itu. Saya pernah katakan kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi. Kalau anda mampu menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Kabupaten Nunukan ini, tidak perlu saya punya Lembaga Perlindungan Buruh dan Migran,” ujarnya.
Tak hanya persoalan buruh yang masih mendapatkan tindakan sewenang-wenang dari perusahaan, pihaknya juga menaruh perhatian terhadap masalah pengangguran di daerah ini.
“Karena tanggungjawab pemerintah, tidak boleh ada pengangguran yang terjadi di Kabupaten Nunukan ini. Untuk apa kamu duduk ternyata kamu tidak memberikan pelayanan apalagi perlindungan terhadap masyarakat di Kabupaten Nunukan?” ujarnya.
Dibidang pendidikan, perlu meningkatkan kualitas di daerah ini. Selama ini, pemerintah cenderung pada upaya peningkatan kuantitas tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas. Padahal, banyaknya pengangguran disebabkan karena kualitas tenaga kerja yang tidak memenuhi kriteria seperti diharapkan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja.
“Kita meminta kepada para pendidik, jangan jadikan tugas mereka sebagai mata pencaharian. Tetapi didiklah anak didik kita secara baik, kemudian mereka berguna bagi dirinya sendiri dan untuk daerah ini,” ujarnya.
Disektor kesehatan, ia juga melihat masyarakat pengguna surat keterangan tidak mampu (SKTM) masih kesulitan mengurusnya.
“Karena itu Partai Nasdem akan mengawasi mulai dari pustu, puskesmas sampai rumah sakit umum. Apakah pelayanan yang diberikan sudah maksimal? Kedua kadang-kadang ketika mereka memberikan kartu jamkesmas, jamkesda justru mereka tidak dilayani maksimal,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Nunukan Yohanes Saga Erap mengatakan, dari hasil Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Partai Nasdem, Kabupaten Nunukan menargetkan empat kursi DPRD Kabupaten Nunukan. Satu kursi di Daerah Pemilihan I (Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan), satu kursi di Daerah Pemilihan II (Kecamatan Sebatik, Kecamatan Sebatik Barat, Kecamatan Sebatik Timur, Kecamatan Sebatik Utara dan Kecamatan Sebatik Tengah), serta dua kursi di Daerah Pemilihan III (Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi dan Kecamatan Siemanggaris).
Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini, Partai Nasdem mengikutsertakan 25 calon anggota legislatif masing-masing 11 orang di Dapil I, 6 orang di Dapil II dan 8 orang di Dapil III.
Survei yang dilaksanakan Litbang Radio Swara Tribun Indonesia (STI) FM, keterkenalan atau popularitas Partai Nasdem khususnya di Daerah Pemilihan I masih jauh dibandingkan partai partai lainnya. Partai ini hanya dikenal 2,02 persen responden.
Elektabilitas atau keterpilihan partai ini juga rendah. Dari seluruh responden, tidak ada yang memilih calon anggota legislatif Partai Nasdem. Dari survei itu, 48,79 persen responden masih belum menentukan sikap, memilih golongan putih atau merahasiakan pilihannya.
Survei Litbang Radio STI FM dilaksanakan melalui wawancara tatap muka dengan responden di delapan kelurahan dan satu desa di Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan pada rentang waktu 23 Desember 2013-5 Januari 2014. Survei melibatkan 248 responden dengan rentang kesalahan (margin of error) 2,6 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
Yohanes mengatakan, para Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini hanya Partai Nasdem yang mengusung perubahan. 11 partai lainnya, kata dia, kemungkinan tidak punya cukup alasan untuk mengusung perubahan. Partai partai itu cenderung status quo.
“Kita tidak punya uang. Terus terang saja Partai Nasdem tidak punya uang. Satu satunya jalan untuk bisa membantu masyarakat, itu terlibat dalam menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan, partainya tidak percaya pada 25 anggota DPRD Kabupaten Nunukan hasil Pemilihan Umum tahun 2009 lalu. Partai Nasdem juga tidak percaya terhadap Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Menurutnya, 25 anggota DPRD Kabupaten Nunukan belum menjalankan tiga fungsinya dengan baik yaitu melakukan fungsi penganggaran, legislasi dan pengawasan.
“Kita tidak percaya. Kalau itu mereka lakukan, tidak mungkin ada keluhan yang terjadi didalam masyarakat kita pak. Ternyata mereka tidak lakukan itu. Saya pernah katakan kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi. Kalau anda mampu menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Kabupaten Nunukan ini, tidak perlu saya punya Lembaga Perlindungan Buruh dan Migran,” ujarnya.
Tak hanya persoalan buruh yang masih mendapatkan tindakan sewenang-wenang dari perusahaan, pihaknya juga menaruh perhatian terhadap masalah pengangguran di daerah ini.
“Karena tanggungjawab pemerintah, tidak boleh ada pengangguran yang terjadi di Kabupaten Nunukan ini. Untuk apa kamu duduk ternyata kamu tidak memberikan pelayanan apalagi perlindungan terhadap masyarakat di Kabupaten Nunukan?” ujarnya.
Dibidang pendidikan, perlu meningkatkan kualitas di daerah ini. Selama ini, pemerintah cenderung pada upaya peningkatan kuantitas tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas. Padahal, banyaknya pengangguran disebabkan karena kualitas tenaga kerja yang tidak memenuhi kriteria seperti diharapkan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja.
“Kita meminta kepada para pendidik, jangan jadikan tugas mereka sebagai mata pencaharian. Tetapi didiklah anak didik kita secara baik, kemudian mereka berguna bagi dirinya sendiri dan untuk daerah ini,” ujarnya.
Disektor kesehatan, ia juga melihat masyarakat pengguna surat keterangan tidak mampu (SKTM) masih kesulitan mengurusnya.
“Karena itu Partai Nasdem akan mengawasi mulai dari pustu, puskesmas sampai rumah sakit umum. Apakah pelayanan yang diberikan sudah maksimal? Kedua kadang-kadang ketika mereka memberikan kartu jamkesmas, jamkesda justru mereka tidak dilayani maksimal,” ujarnya.
Sumber: Tribun Kaltim
mega sukses bang
BalasHapussoftware point of sales online omega pos cloud