nasdemnunukan.blogspot.com - Mantan Presiden Jusuf Kalla digadang-gadang sebagai calon presiden
Partai Nasdem. Dia pun mengaku merasa terhormat dan mengucapkan terima
kasih pada partai pimpinan Surya Paloh itu.
"Bagi saya ini (digadang sebagai calon presiden Nasdem) kehormatan, dan terima kasih," kata JK sebelum menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem, di Jakarta, Senin (2/12/2013).
JK mengaku belum memiliki jawaban apakah dia akan menerima atau menolak Nasdem apabila partai itu meminangnya. Menurutnya, jawaban tersebut baru bisa ditentukan setelah pemilu legislatif nanti.
"Pinangan itu soal lain lagi nanti biasanya setelah legislatif. Kalau kendaraannya juga baru formal setelah legislatif. Tapi kalau berterima kasih tentu kita tidak mengatakan tidak kan?" lanjut Ketua Palang Merah Indonesia itu.
Kedatangannya ke acara Nasdem itu, menurutnya, hanyalah sebagai pembicara biasa. Belum akan ada obrolan tentang pencalonan presiden antara dirinya dan petinggi Nasdem. Ketika ditanya alasannya datang ke Rakernas Nasdem, tetapi tidak datang di Rapimnas Golkar, JK menjawab singkat.
"Waktu Golkar kemarin, seperti semua tahu, saya sebagai ketua PMI yang memimpin acara pada saat itu yang mau berangkat," katanya.
Seusai menyelesaikan pidatonya mengenai pemimpin nasional, dibuka sesi tanya jawab. Salah satu kader kembali menanyakan kesediaan Kalla untuk menjadi calon presiden dari Partai Nasdem.
"Jika Pak Jusuf Kalla diusung Nasdem jadi calon presiden, siap tidak?" tanya kader itu.
JK pun menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama seperti dia sampaikan sebelumnya.
"Terima kasih, ini artinya Nasdem terbuka dan harmonis, tidak lagi terbelah dengan asal-usul tapi pada kemampuan seseorang," kata JK.
Sementara itu, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menolak berkomentar soal wacana pencapresan Kalla. Ketika ditanya perihal itu, dia mengembalikannya kepada JK.
"Pak JK memang selalu ada untuk Nasdem. (Soal pencapresan) tanya Pak Kalla saja," katanya.(nasional.kompas.com - 2 Desember 2013)
"Bagi saya ini (digadang sebagai calon presiden Nasdem) kehormatan, dan terima kasih," kata JK sebelum menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem, di Jakarta, Senin (2/12/2013).
JK mengaku belum memiliki jawaban apakah dia akan menerima atau menolak Nasdem apabila partai itu meminangnya. Menurutnya, jawaban tersebut baru bisa ditentukan setelah pemilu legislatif nanti.
"Pinangan itu soal lain lagi nanti biasanya setelah legislatif. Kalau kendaraannya juga baru formal setelah legislatif. Tapi kalau berterima kasih tentu kita tidak mengatakan tidak kan?" lanjut Ketua Palang Merah Indonesia itu.
Kedatangannya ke acara Nasdem itu, menurutnya, hanyalah sebagai pembicara biasa. Belum akan ada obrolan tentang pencalonan presiden antara dirinya dan petinggi Nasdem. Ketika ditanya alasannya datang ke Rakernas Nasdem, tetapi tidak datang di Rapimnas Golkar, JK menjawab singkat.
"Waktu Golkar kemarin, seperti semua tahu, saya sebagai ketua PMI yang memimpin acara pada saat itu yang mau berangkat," katanya.
Seusai menyelesaikan pidatonya mengenai pemimpin nasional, dibuka sesi tanya jawab. Salah satu kader kembali menanyakan kesediaan Kalla untuk menjadi calon presiden dari Partai Nasdem.
"Jika Pak Jusuf Kalla diusung Nasdem jadi calon presiden, siap tidak?" tanya kader itu.
JK pun menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama seperti dia sampaikan sebelumnya.
"Terima kasih, ini artinya Nasdem terbuka dan harmonis, tidak lagi terbelah dengan asal-usul tapi pada kemampuan seseorang," kata JK.
Sementara itu, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menolak berkomentar soal wacana pencapresan Kalla. Ketika ditanya perihal itu, dia mengembalikannya kepada JK.
"Pak JK memang selalu ada untuk Nasdem. (Soal pencapresan) tanya Pak Kalla saja," katanya.(nasional.kompas.com - 2 Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar